Tuesday, May 8, 2018

ARTIKEL TENTANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT OLEH UKM


mam-khotibul.blogspot.co.id


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT OLEH UKM
(Studi Kasus pada Anggota UKM Center Kabupaten Semarang)

Khotibul Umam
Anindya Ardiansari, S.E, MM.

Abstrak
Anggota UKM Center Kabupaten Semarang membutuhkan modal yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya. Sementara jumlah dan yang dimiliki terbatas, sehingga mereka melakukan pinjaman pada lembaga keuangan. Permasalahan kemudian timbul, pengembalian kredit yang dilakukan oleh anggota UKM tidak selalu lancar. Banyak terjadi kasus terhambatnya pengembalian kredit seperti penunggakan bahkan kemacetan pembayaran angsuran kredit. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit tersebut yaitu: lama sekolah, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, pendapatan, jumlah pinjaman, dan jangka waktu pengembalian. Penelitian ini merupakan studi peristiwa (event study) terhadap 65 UKM yang menjadi anggota dari UKM Center Kabupaten Semarang dan bertujuan untuk melihat pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yang dilakukan oleh UKM Center Kabupaten Semarang. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari anggota UKM Center Kabupaten Semarang yang kemudian dilakukan uji analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil uji statistik dengan metode analisis regresi logistik dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan berpengaruh terhadap tunggakan pembayaran kredit. Sedangkan variabel lama sekolah, jumlah tanggungan keluarga, dan lama berusaha tidak berpengaruh terhadap tunggakan pembayaran kredit.
Kata kunci : UKM Kabupaten Semarang, Tingkat Pengembalian Kredit



ABSTRACT
Members of the SME Center Semarang District require greater capital to expand its business. While the number and possessed limited, so they make loans at financial institutions. Problems then arise, loan repayment is done by members of SMEs do not always smooth. Many cases of impaired credit like arrears repayment installment congestion even Credit. Factors that influence the level of loan repayment are: old school, number of dependents, business experience, income, loan amount and repayment periode. This research is the study of events (event study) of 65 SMEs that are members of the SME Center Semarang District and aims to look at the influence of factors that can affect the rate of return on loans made ​​by the SME Center Semarang District. The data used is primary data obtained from members of the SME Center Semarang District then performed logistic regression analysis test. Based on the results of statistical test with logistic regression analysis can be concluded that the variable income, loan size and repayment period affect the mortgage payment arrears. While the old variable schools, number of dependents, and long tried not to affect the credit payment arrears.
 
Keywords: SME Semarang District , Affecting Credit Returns
 



PENDAHULUAN
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Usaha dengan skala sangat terbatas ini mencakup berbagai sektor usaha, yang meliputi sektor pertanian, perindustrian, perdagangan, jasa, dan sebagainya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan UKM berkontribusi dalam pertumbuhan berbagai sektor tersebut. Sebab itu, unit usaha ini perlu mendapat perhatian khusus dalam perkembangan dan kemajuannya karena perannya sangat penting bagi perekonomian (Badan Pusat Statistik, 2010).
Perkembangan dan kemajuan UKM sangat ditentukan oleh pemilik UKM, akan tetapi dukungan dari pihak eksternal tetap berperan penting, karena adanya keterbatasan kapasitas kemampuan dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap eksistensi dan keberlangsungannya. Hasil penelitian empiris oleh Demirbag et la., (2006) dalam Ardiansari, dkk (2014: 1) menyimpulkan bahwa keberhasilan usaha kecil dan menengah (small-medium enterprises) berdampak langsung terhadap pembangunan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Menurut data dari BPS dan Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah pada tahun 2010 menunjukkan bahwa UKM masih menjadi pelaku unit usaha atau 99,9% dari pelaku bisnis di Indonesia. Jumlah UKM yang berkembang mampu menyerap 97,04% tenaga kerja produktif yang tersedia.

Tabel 1.1
Jumlah UKM Kabupaten Semarang
Tahun
Jumlah UKM
2011
1434
2012
1443
2013
1481




Sumber : Badan Pusat Statistik 2014
Menurut Ardiansari, dkk (2014: 29) dalam penelitiannya menyatakan bahwa 90,5% UKM Kabupaten Semarang menggunakan modal sendiri pada awal pendirian perusahaan. Namun masih ada 9,5% UKM yang sama sekali tidak mengeluarkan dana sendiri sebagai modal. Artinya dari awal perusahaan berdiri, UKM tersebut mengandalkan modal pinjaman. Pada penelitian juga diperoleh pula hasil bahwa 100% UKM Kabupaten Semarang yang menjadi sampel dalam penelitian menggunakan modal pinjaman. Melalui hasil wawancara yang dilakukan, UKM Kabupaten Semarang membutuhkan modal yang lebih besar untuk mengembangkan usahanya. Sementara jumlah dan yang dimiliki terbatas, sehingga mereka melakukan pinjaman pada lembaga keuangan.
UKM Center ini merupakan salah satu kelompok UKM yang ada di Kabupaten Semarang. UKM yang di bentuk pada enam tahun yang lalu ini terus mengalami peningkatan anggota kelompok dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2014, UKM Center telah memiliki sebanyak 186 anggota yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Semarang. Sektor industri anggota UKM Center yaitu alas kaki, perabotan rumah tangga, kerajinan, bahan bangunan, makanan, pakaian jadi (konveksi), minuman, percetakan jamu, pupuk, jasa, tas dan dompet, pengolahan hasil pertanian, plastik, dan pengolahan lain-lain.
Salah satu lembaga keuangan yang dapat melakukan peran adalah bank. Bantuan bank dalam permodalan UKM dapat menyokong kegiatan produktif yang dilakukannya. Bantuan modal dalam bentuk kredit tersebut, tentunya diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan produktivitas UKM. Peningkatan produktivitas tersebut mencerminkan bahwa bantuan kredit yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk tujuan produktif. Salah satu indikator peningkatan produktivitas ini adalah adanya peningkatan pendapatan yang diterima UKM. Peningkatan pendapatan ini dapat menjadi tolok ukur seberapa besar peranan dan kontribusi kredit terhadap pendapatan UKM.
Setelah program pembiayaan berjalan dengan baik, permasalahan kemudian timbul dalam program pembiayaan tersebut. Permasalahan yang dimaksudkan adalah pengembalian kredit yang dilakukan oleh UKM tidak selalu lancar. Banyak terjadi kasus terhambatnya pengembalian kredit seperti penunggakan bahkan kemacetan pembayaran angsuran kredit. Hal ini sangat bertentangan dengan orientasi sebuah bank maupun lembaga keuangan, dimana berorientasi untuk memperoleh hasil atau laba dari uang yang dipinjamkannya.
Menurut Pradita (2013: 6), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yaitu: tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, pendapatan, jumlah pinjaman, dan jangka waktu pengembalian.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah lama sekolah berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
2.      Apakah jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
3.      Apakah pengalaman usaha berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
4.      Apakah pendapatan berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
5.      Apakah jumlah pinjaman berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
6.      Apakah jangka waktu pengembalian berpengaruh terhadap kemampuan pemilik UKM dalam membayar kredit?
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1)      Manfaat Teoritis
a.       Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi serta bahan kajian tentang kredit pada UKM.
b.      Sebagai bahan referensi bagi peneliti dengan masalah terkait dengan penelitian ini.
2)      Manfaat Praktis
a.       Bagi Lembaga Keuangan
Hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai gambaran tentang keadaan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembalian kredit oleh UKM. Sehingga bagi para pengambil keputusan dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kredit, khususnya dalam menyalurkan kredit yang lebih efektif bagi UKM. Berguna untuk manajemen lembaga keuangan terkait agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pengembalian kredit oleh UKM.

b.      Bagi UKM
Sebagai tambahan pengetahuan bagi UKM di Kabupaten Semarang agar mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembalian kredit sebelum melakukan kredit.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Studi kasus pada penelitian ini adalah di UKM Kabupaten Semarang dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan akurat. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:  Data Primer dan Data Sekunder

Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan sampel penelitian harus didefinisikan secara jelas, karena hasil analisis statistika sangat tergantung dari ruang lingkup dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan sampel.
1)       Populasi Penelitian
Menurut Ferdinand (2011: 215), populasi atau universe merupakan gabungan dari seluruh elemen yang terbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta alam. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok UKM Kabupaten Semarang, yaitu UKM Center Kabupaten Semarang.
2)       Sampel Penelitian
Menurut Sanusi (2011: 87), sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi. Penelitian yang menggunakan metode sampel dapat cepat diselesaikan karena dengan metode sampel hanya mengadakan penelitian terhadap sebagian obyek. Maka pengumpulan data, pengolahan data dapat menghemat waktu.



Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiyono (2009: 60), probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah sampel didapat melalui perhitungan Slovin sebagai berikut :
Dimana :
n = jumlah contoh (ukuran sampel)
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir (10%)
Jumlah populasi (N) pada penelitian ini adalah 186 dan tingkat kesalahan 0,1 (10%), sehingga hasil n adalah 65,034. Karena dibelakang koma kurang dari 5 maka dibulatkan menjadi 65 responden.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Metode Kuesioner
Menurut Ferdinand (2011: 30), metode kuesioner (questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan melalui telepon, surat, maupun bertatap muka. Daftar pertanyaan tertulis yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang beberapa hal mengenai kredit yang dilakukan oleh UKM.
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu :
1)      Statistika Deskriptif
Menurut Sanusi (2011: 76), analisis deskriptif adalah analisis yang ditunjukkan pada perkembangan dan pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-sifat dari obyek penelitian tersebut.


2)      Analisis Regresi Logistik
Pengujian hipotesis menurut Ghozali (2009:261) dalam penelitian ini menggunakan regresi logit karena variabel dependennya berupa variabel dummy (non-metrik) dan variabel independennya berupa kombinasi antara metrik dan non-metrik, serta tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel independennya, jadi regresi ini dipakai jika asumsi multivariate normal distribution tidak dipenuhi. Persamaan model regresi ini dapat membantu peneliti dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi kondisi-kondisi yang mengarahkan kepada penunggakan kredit yang dilakukan. Analisis data dilakukan dengan menilai keseluruhan model (overall model fit).
Persamaan model regresi logit atau logistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Ghozali, 2009: 264) :
 X1,X2,...Xk)] = b0 b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6+ e
Atau :
 b0 + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + e
Dimana :
 X1,X2,...X6) =  
Keterangan :
Y         = Kategori 1 merupakan UKM dengan pembayaran kredit tepat waktu, kategori 0 merupakan UKM dengan pembayaran pernah mengalami penunggakan dalam membayar kredit.
b0         = Konstanta
b1-b6    = Koefisien
X1        = lama sekolah
X2        = jumlah tanggungan keluarga
X3        = pengalaman usaha
X4        = pendapatan usaha
X5        = jumlah pinjaman
X6        = jangka waktu pelunasan
e          = Faktor Pengganggu
Langkah-langkah analisis dalam regresi logit/regresi logistik menurut Ghozali (2009: 268) :
a.      Menilai Model Fit
Hasil output data dari logistic regression kemudian dianalisis dengan menggunakan penilaian model fit. Langkah pertama yaitu dengan menilai overall fit model terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data, sehingga statistik yang digunakan berdasar pada fungsi Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Statistik -2LogL disebut likelihood rasio c² statistics, dimana c² distribusi dengan degree of freedom n-q, q adalah jumlah parameter dalam model. Output SPSS memberikan dua nilai -2LogL yaitu untuk satu model yang hanya memasukkan konstanta yaitu sebesar 33.271055 dan memiliki distribusi c² dengan df 6 (65-1), walaupun tidak tampak dalam output SPSS nilai -2LogL 33.271 ini signifikan pada alpha 5 % dan hipotesis nol ditolak yang berarti model hanya dengan konstanta saja tidak fit dengan data.

b.      Cox dan Snell’s R Square dan Negelkerke’s R Square
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi Cox dan Snell’s R² dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R² dapat diinterpretasikan seperti R² pada multiple regression. Dilihat dari output SPSS nilai Cox dan Snell’s R² sebesar 0.591 dan nilai Nagelkerke’s R² adalah 0.789 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 78.9%.
c.       Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai Statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Statistics Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistics Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sebesar 10.4492 dengan probabilitas signifikansi 0.2349 yang nilainya jauh di atas 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima.

d.      Tabel Klasifikasi
Tabel klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dan dalam hal ini tidak menunggak (0) dan menunggak (1), sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen tidak menunggak (0) dan menunggak (1). Pada model yang sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100%. Jika model logistik memiliki homoskedastisitas, maka prosentase yang benar (correct) akan sama untuk kedua baris.
e.       Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Untuk menilai hasil analisis regresi kita menggunakan model persamaan kedua yang memasukkan semua komponen dari variabel independen yang dapat dilihat dari Variable in The Equation. Logistic regression dapat dinyatakan sebagai berikut :
 b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4  + b5X5  + b6X6  + e
Wald statistic untuk menguji signifikansi koefisien regresi logistik masing-masing prediktor, dengan formulasi hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : r = 0
Ha : r ≠ 0
Dimana r = 1, 2, 3, …, n
Kriteria :
Jika Sig. > α, maka H0 diterima
Jika Sig. < α, maka H0 ditolak
f.       Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5% maka berarti H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, jika angka signifikansi lebih besar dari 0,05 maka berarti H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Logistik
Berdasarkan analisis dengan program SPSS 16 for Windows diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel 4.8 berikut:




Tabel 4.1   Analisis Regresi Berganda
Variables in the Equation


B
S.E.
Wald
df
Sig.
Step 1a
X1
-0.822
0.782
1.103
1
0.294
X2
0.167
0.614
0.074
1
0.785
X3
1.643
0.856
3.681
1
0.055
X4
-2.153
0.875
6.052
1
0.014
X5
1.897
0.793
5.719
1
0.017
X6
1.602
0.73
4.808
1
0.028
Constant
-6.843
5.556
1.517
1
0.218
a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6.













1)   Persamaan Regresi
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
1.        Koefisien X1 = -0,822
Jika variabel lama sekolah mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit tetap, maka akan menyebabkan penurunan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 0,822.
2.        Koefisien X2 = 0,167
Jika variabel tanggungan keluarga mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara lama sekolah, lama berusaha, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit tetap, maka akan menyebabkan peningkatan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 0,167
3.        Koefisien X3 = 1,643
Jika variabel lama berusaha mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara lama sekolah, tanggungan keluarga, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit tetap, maka akan menyebabkan peningkatan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 1,643.
4.        Koefisien X4 = –2,153
Jika variabel pendapatan mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit tetap, maka akan menyebabkan penurunan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 2,153.
5.        Koefisien X5 = 1,897
Jika variabel besar pinjaman mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, dan masa pelunasan kredit tetap, maka akan menyebabkan peningkatan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 1,897.
6.        Koefisien X6 = 1,602
Jika variabel masa pelunasan kredit mengalami kenaikan sebesar satu poin, sementara lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, dan besar pinjaman tetap, maka akan menyebabkan peningkatan probabilitas seseorang menunggak dalam membayar angsuran kredit sebesar 1,602.

Uji Prasyarat Regresi Logistik
1)        Penilaian Model Fit
Penilaian model fit pada intinya digunakan untuk menilai overal fit model terhadap data. Dalam hal ini digunakan uji Hosmer and Lemeshow Test. Berikut adalah table penilaian model fit.
Tabel 4.2   Model Fit
Hosmer and Lemeshow Test
Step
Chi-square
df
Sig.
1
6.117
7
.526




Sumber : Lampiran
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Hipotesis:
        model yang dihipotesiskan fit dengan data.
         model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.
Pengambilan keputusan:
Ho diterima jika sig ≥ 5%.
Ho ditolak jika sig < 5%.
Hasil pengujian didapatkan angka signifikan pada uji Hosmer and Lemeshow Test = 0,526 ≥ 0,05 sehingga model data yang dihipotesiskan fit dengan data.

2)        Overall Model Fit
Overall model fit dilakukan untuk menguji apakah masuknya variable independen dalam model regresi mampu memperbaiki model regresi atau tidak. Penilaian model fit dilakukan dengan membandingkan selisih nilai -2log likelihood konstanta dan -2log likelihood variable, dengan nilai Xtabel pada df=5 diperoleh Xtabel = 9,488. Hasil uji overall model fit dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4.3       Uji Model Fit
Uji model fit
Stop 0 (L0)
Step 1(L1)
Selisih (L0-L1)
X2tabel
Kriteria
81.792
19.124
62.668
11.071
Model fit

Hasil perhitungan menunjukan bahwa (L0 – L1) ≥ Xtabel. = 62,67. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit dapat memperbaiki model regresi logistik.



3)        Uji Ketepatan Klasifikasi Model Regresi.
Untuk menguji seberapa besar ketepatan klasifikasi model regresi dapat dilihat pada tabel classification model berikut ini.
Tabel 4.4       Uji Ketepatan Prediksi
Classification Tablea

Observed
Predicted

Y
Percentage Correct

Tidak Menunggak
Menunggak
Step 1
Y
Tidak Menunggak
20
1
95.2
Menunggak
2
42
95.5
Overall Percentage


95.4

Dari table diatas diperoleh keterangan bahwa menurut prediksi terdapat  21 responden yang memiliki tunggakan sedangkan hasil observasi terdapat 20 responden yang memiliki tunggakan jadi ketepatan klasifikasinya = (20/21 = 95,2%). Menurut prediksi terdapat 44 responden yang tidak memiliki tunggakan sedangkan hasil observasi terdapat 42 responden yang tidak memiliki tunggakan jadi ketepatan klasifikasinya = 42/44 = 95,5%. Secara keseluruhan diperoleh ketepatan klasifikasi pada model regresi ini sebesar 95,4%, dalam analisis regresi logistik semakin besar ketepatan klasifikasi menunjukkan semakin baiknya model regresi untuk digunakan.


Uji Hipotesis
1)      Uji  parsial
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel-variabel independen terhadap status tunggakan responden. Hasil uji parsial adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5                 Uji Parsial
Variables in the Equation
B
S.E.
Wald
Sig.
X1
-0.822
0.782
1.103
0.294
X2
0.167
0.614
0.074
0.785
X3
1.643
0.856
3.681
0.055
X4
-2.153
0.875
6.052
0.014
X5
1.897
0.793
5.719
0.017
X6
1.602
0.73
4.808
0.028
Constant
-6.843
5.556
1.517
0.218
Sumber: Lampiran
Hipotesis:
         variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
          variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Pengambilan keputusan :
Ho diterima jika sig ≥ 5%
Ho ditolak jika sig < 5%.
Hasil pengujian statistik dengan SPSS pada variabel (X1) lama sekolah diperoleh sig = 0,294 = 29,4% ≥ 5% jadi Ho diterima. Ini berarti variabel lama sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya tunggakan dalam membayar angsuran kredit.
Pada variabel (X2) tanggungan keluarga diperoleh nilai sig =0,785 = 78,5% ≥ 5% jadi Ho diterima. Ini berarti variabel tanggungan keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya tunggakan dalam membayar angsuran kredit.
Pada variabel(X3) lama berusaha diperoleh nilai sig =0,055 = 5,5%≥ 5% jadi Ho diterima. Ini berarti variabel lama berusaha tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya tunggakan dalam membayar angsuran kredit.
Pada variabel (X4) pendapatan diperoleh nilai nilai sig =0,014 = 1,4% < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tunggakan dalam membayar angsuran kredit.
Pada variabel (X5) besar pinjaman diperoleh nilai sig =0,017 = 1,7%< 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel besar pinjaman berpengaruh signifikan terhadap tunggakan dalam membayar angsuran kredit.
Pada variabel (X6) masa pelunasan kredit diperoleh nilai sig =0,028 = 2,8% < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel masa pelunasan kredit berpengaruh signifikan terhadap tunggakan dalam membayar angsuran kredit.



2)      Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model pada variabel bebas yaitu lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit secara bersama-sama dalam menerangkan variabel terikat dalam membayar angsuran kredit.
Model Summary
Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1
19.124a
.619
.864
a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001.





Tabel 4.6       Koefisien Determinasi

Pada tabel diatas diperoleh nilai nagelkerke  R2 = 86,4% = ini berarti lama sekolah, tanggungan keluarga, lama berusaha, pendapatan, besar pinjaman, dan masa pelunasan kredit dalam membayar angsuran kredit secara simultan sebesar 86,4%.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan anggota  UKM Center dalam membayar kredit yaitu: pendapatan, jumlah pinjaman, dan jangka waktu pengembalian. Sedangkan faktor lama sekolah, jumlah tanggungan keluarga, dan pengalaman usaha tidak berpengaruh terhadap kemampuan anggota UKM Center dalam membayar kredit.
Saran bagi pihak pemberi kredit diharapkan lebih selektif dalam memutuskan calon debitur yang akan menerima pinjaman dengan mempertimbangkan berbagai hal khususnya pendapatan usaha yang dimiliki calon debitur dan frekuensi/intensitasnya dalam memperoleh pinjaman kredit. Selain itu kondisi usaha calon debitur pada masa yang akan datang harus diprediksi karena ada kemungkinan keberhasilan atau kegagalan usaha di masa yang akan datang dan hal tersebut berpengaruh pada nilai pendapatan usaha yang menjadi salah satu tolak ukur kemampuan pembayaran kredit.
Saran bagi pihak UKM hendaknya mempertimbangkan kemampuan usahanya terlebih dahulu dalam mengembalikan jumlah pinjaman yang dilihat dari faktor penghasilan per bulan, besarnya pinjaman dan jangka waktu pengembalian, mengingat semakin besar dan semakin lama jangka waktu pengembalian pinjaman berdampak pada semakin besar potensi pemilik UKM melakukan tunggakan.
Sedangkan saran untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan rujukan untuk penelitian selanjutnya. Selain itu, diharapkan bagi penelitian lanjutan untuk dapat menemukan solusi agar UKM penerima kredit dapat mengembalikan kreditnya dengan baik sehingga terjadi simbiosis mutualisme antara UKM dan lembaga pemberi pinjaman kredit agar terjalin kerjasama yang baik antara bank dan UKM serta kedua belah pihak saling diuntungkan dengan adanya pinjaman kredit tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Antara, I. P. R., Sumarminingsih, E., Handoyo, S., 2012, Model Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dengan Input Berdasarkan Model Regresi Terbaik, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.
Ardiansari, Anindya. Vini Wiratno Putri, Andhi Wijayanto. 2014. Implementasi Financial dan Intellectual Capital Sebagai Upaya Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Semarang. Laporan Penelitian Pemula. Universitas Negeri Semarang.
Arinta, Dwi Yanti. 2013. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Usaha, Karakteristik Kredit Terhadap Kemampuan Debitur Membayar Kredit Pada BPR Jawa Timur Cabang Probolinggo (Studi Pada Nasabah UMKM Kota Probolinggo). Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Probolinggo.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta Selatan : Ghalia Indonesia.
Ferdinand, Agusty. (2011). Metodologi Penelitian Manajemen. Semarang: UNDIP.
Firdaus, Rochmat. Maya Ariyanti. 2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum(teori, masalah, kebijakan, dan aplikasinya lengkap dengan analisis kredit). Bandung: Alfabeta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Universitas Diponegoro
Hair, Joseph F., et al.1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta : Rajawali Pers.
Marantika, Carla Rizka. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat Mikro (Studi Kasus pada PT Bank BRI (Persero) Tbk. Unit Tawangsari II, Cabang Sukoharjo Tahun 2013 ). Jurnal. Semarang: Universitas Diponegoro. Semarang.
Muljono, Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersiil. Yogyakarta: BPFE
Nastiti, Anggri. 2003. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan (Studi Kasus: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa timur Area Malang). Jurnal. Malang: Bisnis Universitas Brawijaya.
Pradita, Dandy Wahyu Bima. 2013. Analisis Karakteristik Debitur Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya NON PERFORMING LOAN (Studi kasus pada BRI Kantor Cabang Pembantu Sukun Malang). Jurnal. Malang: Universitas Brawijaya.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Simorangkir, O.P.. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Bogor: Ghalia Indonesia. Simorangkir, O.P.. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Undang Undang Republik Indonesia, No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Widayanthi, Luh Ikka. 2012, Pengaruh Karakteristik Debitur UMKM Terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa (Studi Kasus Nasabah Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja), Jurnal. Malang: Universitas Brawijaya. Malang.

0 komentar:

Post a Comment