ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT OLEH UKM
(Studi Kasus pada Anggota UKM Center Kabupaten Semarang)
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis
dan Sumber Data
Studi kasus pada
penelitian ini adalah di UKM Kabupaten Semarang dengan menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan dan akurat. Sedangkan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1)
Data Primer, menurut Umar (2003: 56), merupakan data penelitian yang diperoleh
langsung dari sumbernya melalui kuesioner. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data anggota UKM.
2)
Data Sekunder, menurut Sugiyono (2009: 62), merupakan data yang diperoleh secara
tidak langsung, yaitu melalui studi kepustakaan baik dari literatur.
buku maupun artikel. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan baik dari literatur buku maupun artikel yang
berhubungan dengan kredit pada UKM.
3.2. Populasi
dan Sampel Penelitian
Populasi dan
sampel penelitian harus didefinisikan secara jelas, karena hasil analisis
statistika sangat tergantung dari ruang lingkup dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi dan sampel.
1) Populasi
Penelitian
Menurut Ferdinand
(2011: 215), populasi atau universe merupakan
gabungan dari seluruh elemen yang terbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki
karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena
itu dipandang sebagai sebuah semesta alam. Populasi dalam penelitian ini adalah
kelompok UKM Kabupaten Semarang, yaitu UKM Center Kabupaten Semarang.
2) Sampel
Penelitian
Menurut Sanusi (2011: 87),
sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi. Penelitian yang menggunakan
metode sampel dapat cepat diselesaikan karena dengan metode sampel hanya
mengadakan penelitian terhadap sebagian obyek. Maka pengumpulan data,
pengolahan data dapat menghemat waktu.
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Menurut
Sugiyono (2009: 60), probability sampling adalah teknik sampling (teknik
pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah sampel didapat
melalui perhitungan Slovin sebagai berikut :
Dimana : n = jumlah contoh (ukuran sampel)
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan yang masih bisa
ditolerir (10%)
Jumlah populasi (N)
pada penelitian ini adalah 186 dan tingkat kesalahan 0,1 (10%), sehingga hasil
n adalah 65,034. Karena dibelakang koma kurang dari 5 maka dibulatkan menjadi
65 responden.
3.3. Variabel
Penelitian
Menurut Ferdinand
(2011: 28), variabel adalah suatu fungsi yang mentransformasikan (memberi
nilai) hasil percobaan random (dapat berupa pengamatan, kejadian, peristiwa)
dalam himpunan bilangan riil. Variabel penelitian yang digunakan pada
penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Menurut
Sanusi (2011: 50), variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel
yang diduga mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan timbulnya variabel
terikat atau variabel dependen. Menurut Sanusi (2011: 50), variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel
independen.
Variabel dependen dan
variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Variabel
Dependen
Menurut Ferdinand (2011: 28), variabel dependen
adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti dalam script analysis.
Nuansa sebuah masalah tercermin dalam variabel dependen. Hakikat sebuah
masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang
digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau faktor inilah yang
berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah tingkat pengembalian kredit oleh UKM disimbolkan dengan
(Y) yang terbagi antara menunggak dan tidak menunggak. Variabel menunggak
diberi nilai (1) dan variabel tidak menunggak diberi nilai (0).
2) Variabel
Independen
Menurut Ferdinand (2011: 28), variabel independen
adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya
positif maupun pengaruhnya negatif, dalam script analysis akan terlihat
bahwa variabel yang menjelaskan mengenai jalan atau cara sebuah masalah
dipecahkan adalah tidak lain variabel-variabel independen. Variabel Independen
dalam penelitian ini antara lain:
a. Lama
Sekolah
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel lama sekolah adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dijalani
oleh debitur, dihitung dalam satuan tahun (tidak sekolah = 0 tahun, 6 tahun, 9
tahun, 12 tahun, 16 tahun)
b. Jumlah
Tanggungan Keluarga
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya orang yang menjadi
tanggungan responden dalam keluarganya (termasuk responden), dihitung dalam
satuan orang.
c. Pengalaman
Usaha
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel pengalaman usaha adalah lama usaha yang digeluti, dihitung dalam
satuan tahun.
d. Pendapatan
Usaha
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel pendapatan usaha adalah jumlah penerimaan kotor rata-rata per bulan
dari hasil usaha debitur, dihitung dalam satuan rupiah yang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Dimana : TR = total pendapatan
P = harga produk yang dijual
Q = jumlah produk yang terjual
e. Jumlah
Pinjaman
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel jumlah pinjaman adalah nilai nominal pinjaman kredit yang diterima.
f. Jangka
Waktu Pengembalian
Indikator yang digunakan untuk mengukur
variabel jangka waktu pengembalian adalah lama pengembalian/pelunasan kredit
yang telah disepakati dalam perjanjian kredit.
3.4. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Metode
Kuesioner
Menurut Ferdinand (2011: 30), metode kuesioner (questionnaire)
adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang
akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan melalui telepon,
surat, maupun bertatap muka. Daftar pertanyaan tertulis yang akan diisi oleh
responden yang terdiri dari pertanyaan tentang beberapa hal mengenai kredit
yang dilakukan oleh UKM. Metode pengukuran pada kuesioner ini menggunakan skala
ordinal. Menurut Sanusi (2012: 55), skala ordinal adalah skala pengukuran yang
menyatakan sesuatu lebih dari (hal) yang lain. Skala ordinal memberikan nilai
peringkat terhadap dimensi konstruk atau variabel yang diukur sehingga
menunjukkan suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi.
3.5. Metode
Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
terbagi menjadi 2, yaitu
1) Statistika
Deskriptif
Menurut Sanusi (2011: 76), analisis deskriptif
adalah analisis yang ditunjukkan pada perkembangan dan pertumbuhan dari suatu
keadaan dan hanya memberikan gambaran tentang keadaan tertentu dengan cara
menguraikan tentang sifat-sifat dari obyek penelitian tersebut.
Menurut Sugiyono (2009: 61) statistik deskriptif
merupakan alat analisis yang berfungsi mendeskripsikan atau memberi gambaran
terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum dari
data tersebut.
2) Analisis
Regresi Logistik
Pengujian hipotesis menurut
Ghozali (2009:261) dalam penelitian ini menggunakan regresi logit karena
variabel dependennya berupa variabel dummy
(non-metrik) dan variabel independennya berupa kombinasi antara metrik dan
non-metrik, serta tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel
independennya, jadi regresi ini dipakai jika asumsi multivariate normal
distribution tidak dipenuhi. Persamaan model regresi ini dapat membantu
peneliti dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi kondisi-kondisi yang
mengarahkan kepada penunggakan kredit yang dilakukan. Analisis data dilakukan
dengan menilai keseluruhan model (overall model fit).
Persamaan model regresi logit
atau logistik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (Ghozali, 2009: 264) :
Atau :
Dimana :
Keterangan :
Y = Kategori 1 merupakan UKM dengan
pembayaran kredit tepat waktu, kategori 0 merupakan UKM dengan pembayaran
pernah mengalami penunggakan dalam membayar kredit.
b0 = Konstanta
b1-b6 =
Koefisien
X1
= lama sekolah
X2 =
jumlah tanggungan keluarga
X3 =
pengalaman usaha
X4 =
pendapatan usaha
X5 =
jumlah pinjaman
X6 =
jangka waktu pelunasan
e = Faktor Pengganggu
Langkah-langkah analisis dalam regresi
logit/regresi logistik menurut Ghozali (2009: 268) :
a.
Menilai Model Fit
Hasil output data dari logistic regression kemudian dianalisis dengan menggunakan
penilaian model fit. Langkah pertama
yaitu dengan menilai overall fit
model terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:
H0
: Model yang dihipotesiskan fit
dengan data
Ha
: Model yang dihipotesiskan tidak fit
dengan data
Dari
hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit
dengan data, sehingga statistik yang digunakan berdasar pada fungsi Likelihood.
Likelihood L dari model adalah
probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan
alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Statistik -2LogL disebut likelihood rasio c² statistics, dimana c² distribusi dengan degree of freedom n-q, q adalah jumlah parameter dalam model. Output SPSS memberikan dua nilai -2LogL
yaitu untuk satu model yang hanya memasukkan konstanta yaitu sebesar 33.271055
dan memiliki distribusi c² dengan df 6 (65-1), walaupun tidak tampak dalam output SPSS nilai -2LogL 33.271 ini
signifikan pada alpha 5 % dan hipotesis nol ditolak yang berarti model hanya
dengan konstanta saja tidak fit
dengan data.
b. Cox
dan Snell’s R Square dan Negelkerke’s R Square
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang
mencoba meniru ukuran R2 pada multiple
regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga
sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R
square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk
memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini
dilakukan dengan cara membagi Cox dan
Snell’s R² dengan nilai maksimumnya.
Nilai Nagelkerke’s R² dapat
diinterpretasikan seperti R² pada multiple
regression. Dilihat dari output
SPSS nilai Cox dan Snell’s R² sebesar 0.591 dan nilai Nagelkerke’s R² adalah 0.789 yang
berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas
variabel independen sebesar 78.9%.
c.
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
Fit Test
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data
empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai Statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama
dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena
model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Statistics Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol dapat ditolak dan berarti
model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
diterima karena cocok dengan data observasinya. Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa besarnya nilai statistics Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit sebesar 10.4492 dengan
probabilitas signifikansi 0.2349 yang nilainya jauh di atas 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model dapat diterima.
d.
Tabel Klasifikasi
Tabel
klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah
(incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel
dependen dan dalam hal ini tidak menunggak (0) dan menunggak (1), sedangkan
pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen tidak
menunggak (0) dan menunggak (1). Pada model yang sempurna, maka semua kasus
akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan peramalan 100%. Jika model
logistik memiliki homoskedastisitas, maka prosentase yang benar (correct)
akan sama untuk kedua baris.
e.
Estimasi Parameter dan Interpretasinya
Untuk
menilai hasil analisis regresi kita menggunakan model persamaan kedua yang
memasukkan semua komponen dari variabel independen yang dapat dilihat dari Variable
in The Equation. Logistic regression dapat dinyatakan sebagai berikut :
Wald statistic untuk menguji signifikansi
koefisien regresi logistik masing-masing prediktor, dengan formulasi hipotesis
statistik sebagai berikut:
H0
: r = 0
Ha
: r ≠ 0
Dimana r
= 1, 2, 3, …, n
Kriteria
: Jika Sig. > α, maka H0 diterima
Jika Sig.
< α, maka H0 ditolak
f.
Pengujian Hipotesis
Pengujian
hipotesis analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara
membandingkan antara nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada
tingkat 5% maka berarti H0 ditolak dan Ha diterima, yang
berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya
variabel terikat. Begitu pula sebaliknya, jika angka signifikansi lebih besar
dari 0,05 maka berarti H0 diterima dan Ha ditolak, yang
berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
terjadinya variabel terikat.
0 komentar:
Post a Comment